Sebelom kita memulai bahasan kali ini mengenai BMX dan industri yang terkait di dalamnya, ada baiknya kalian semua tau bahwa gw sama sekali TIDAK dibayar sepeserpun oleh para pemilik merk yang bakalan tercantum dalam post gw kali ini.
Pernah gak kalian merasa iri dan penasaran kenapa scene skateboarding maju begitu pesat di Indonesia..?? begitu banyak merk pakaian, papan skate serta parts dan produk-produk pendukung lainnya baik lokal maupun internasional yang mau meramaikan industri skate di Indonesia dan mensponsori skater-skater lokal, tapi kok sedikit yang mau meramaikan industri BMX..?? well hal itulah yang gw rasa tiap kali gw ngeliat ato pun dateng ke acara-acara skate. Kenapa anak skate punya majalah dan kita nggak...?? begitu pula dengan merk-merk bmx besar yang sudah sangat terkenal diluar negeri, kenapa hanya sedikit dari mereka yang mau menjual produk mereka di Indonesia..??
Setelah melalui diskusi panjang lebar dengan orang-orang dari kalangan rider BMX, pelaku industri serta para pedagang, gw berhasil menarik beberapa kesimpulan. Yang pertama adalah kurangnya media yang secara spesifik membahas serta meliput tentang BMX dan segala hal yang berkaitan di dalamnya, dalam hal ini media bisa bersifat cetak maupun elektronik. Untuk media elektronik terutama internet gw udah ngeliat beberapa perkembangan yang cukup lumayan walaupun baru sebatas blog dan foto-foto, kita perlu lebih banyak video dan bukan sembarang video. tapi video yang digarap serius dengan kualitas yang cukup baik, gak perlu kamera mahal dan editing yang aneh-aneh. Cukup handycam yang lumayan, sedikit ilmu sinematografi, editing sederhana, trik-trik yang dieksekusi dengan baik serta spot-spot yang sangar, gak rumit kan..?? masa sih dari satu tim ato tongkrongan bmx kalian gak ada yang punya handycam..?? kalopun gak ada pinjem aja punya sodara, temen, pacar, siapa aja deh. masalah editing, pake windows movie maker juga gak masalah. Kalo soal ilmu sinematografi, banyak kok e-booknya di internet, minimal kalian taulah angle-angle kamera yang bagus, serta kaidah-kaidah pengambilan gambar yang baik itu kayak gimana. Kalo soal media cetak emang agak rumit, karena jujur gw juga gak tau banyak mengenai media yang satu ini. Tapi bisa dimulai dengan kalian mengirim foto ato pun artikel ke majalah-majalah sepeda lokal, ato kalo emang punya modal coba bikin sendiri aja, ini scene kita jadi kita yang pegang kendali, jangan tunggu orang lain untuk berbelas kasihan sama kita.
Yang kedua (yang menurut gw paling penting) adalah kita, ya gw, elo, dan hampir sebagian besar anak BMX. Kita lah yang menjadi penyebab kenapa industri BMX kurang berkembang. Sebelom kalian maki-maki gw ada baiknya kalian ingat-ingat lagi pelajaran ekonomi di smp ato sma. ada produsen, distributor, dan konsumen. Produsen BMX..? yang dari luar negeri banyak, cuman belom masuk ke Indonesia, lokal juga ada walaupun sedikit dan kecil. Distributor..?ada ato paling nggak bisa nebeng2 sama toko sepeda gede dan mtb, road, dll. Konsumen..?? ada tapi daya beli serta kemauan untuk membeli sangat kurang. Okay, kenapa toko-toko sepeda udah tinggal sedikit yang mau jualan parts BMX berkualitas dan lebih milih jualan mtb, roadbike, dll. Karena anak-anak BMX gak sebanyak anak mtb, roadbike, dll, udah gitu daya belinya kurang, pengennya parts bagus tapi begitu dikasih tau harganya teriak kemahalan, pengennya yang murah aja, akhirnya toko-toko sepeda itu cuman jual parts BMX dalam jumlah sedikit dan dengan kualitas barang yang sesuai dengan harganya (gw bukannya pengen bilang barang murah itu jelek, umumnya barang dengan kualitas bagus harganya juga relatif mahal). Begitu juga dengan brand-brand lokal baik parts maupun clothing dan apparel. Kehadiran mereka adalah untuk membantu kalian mendapatkan parts dengan harga yang cukup terjangkau, walaupun untuk beberapa parts tertentu seperti cassette hub harganya bisa di atas sejuta.
Menurut gw itu wajar. karena teknologi, bahan, serta craftmanship dalam membuat cassette hub itu gak sembarangan. Ditambah lagi dengan keadaan bahwa hampir semua parts lokal adalah hand made, wajar aja kalo harganya mahal.
Berkaitan dengan clothing dan apparel, gw masih sering liat anak BMX yang lebih seneng pake brand-brand lokal gak jelas ato pun baju abal-abal dari merk internasional, lebih seneng pake sepatu fake, palsu, kw ato apapun istilahnya ketimbang sepatu lokal yang kualitasnya dan desainnya gak kalah bagus dengan merk-merk terkenal. Kalo kalian gak mau beli dan pake produk lokal, gimana mereka mau berkembang...?? gimana mereka bisa menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas...?? dan yang terakhir, gimana mereka bisa mensponsori kalian-kalian yang maennya bagus..??
Jadi kesimpulannya gini, dalam scene BMX ada suatu simbiosis mutualisme antara rider dengan para pelaku industri BMX baik produsen maupun distributor. Rider butuh barang (sepeda, parts, clothing apparel, dll) yang berkualitas, produsen butuh rider untuk mengkonsumsi barang yang mereka bikin, keuntungan dari penjualannya selain buat biaya hidup mereka juga buat biaya riset dan pengembangan supaya produk mereka makin bagus dan sukur-sukur bisa mensponsori rider-rider lokal dan event-event BMX. Sedangkan distributor bisa mendapatkan keuntungan dari menyalurkan produk buatan produsen kepada konsumen alias rider, jika hubungan ini bisa jika banyak peminat suatu produk maka mereka gak akan sungkan-sungkan untuk mendatangkan barang-barang dari merk ternama yang berkualitas tinggi . Trus apa donk yang bisa gw lakukan sebagai rider..??
1. Beli produk BMX yang berkualitas, baik lokal maupun internasional.
2. Kalo kalian merasa harganya terlalu mahal, NABUNG...!! ato cari kerja sampingan, bule-bule di amrik sana kalo mau beli parts juga nabung dan kerja, masa kita gak bisa..??
3. Daripada kalian beli barang-barang palsu, kw ato apapun istilahnya, lebih baik kalian beli produk lokal. daripada lo pake Vans keren tapi begitu temen lo nanya "asli gak tuh..??" lo cuman bisa nunduk sambil bilang "enggak, kw...." mendingan pake brand lokal, kerennya sama dan lo bisa dengan bangga bilang "ini asli, buatan Indonesia"
4. Jangan terlalu pelit buat beli parts bagus walaupun harganya agak tinggi, yang make kan elo-elo juga. dan akan lebih awet ketimbang lo beli parts murahan yang sebulan pake ancur. Dan yang pasti kalian maen akan lebih pede kalo pake parts bagus
Gw bukannya pengen ngajarin kalian konsumtif tapi gw pengen kalian paham dan bisa mendukung para pelaku industri supaya mereka juga bisa ikut mendukung kalian dan scene BMX di Indonesia, cheers..!!! SRKM
Setelah melalui diskusi panjang lebar dengan orang-orang dari kalangan rider BMX, pelaku industri serta para pedagang, gw berhasil menarik beberapa kesimpulan. Yang pertama adalah kurangnya media yang secara spesifik membahas serta meliput tentang BMX dan segala hal yang berkaitan di dalamnya, dalam hal ini media bisa bersifat cetak maupun elektronik. Untuk media elektronik terutama internet gw udah ngeliat beberapa perkembangan yang cukup lumayan walaupun baru sebatas blog dan foto-foto, kita perlu lebih banyak video dan bukan sembarang video. tapi video yang digarap serius dengan kualitas yang cukup baik, gak perlu kamera mahal dan editing yang aneh-aneh. Cukup handycam yang lumayan, sedikit ilmu sinematografi, editing sederhana, trik-trik yang dieksekusi dengan baik serta spot-spot yang sangar, gak rumit kan..?? masa sih dari satu tim ato tongkrongan bmx kalian gak ada yang punya handycam..?? kalopun gak ada pinjem aja punya sodara, temen, pacar, siapa aja deh. masalah editing, pake windows movie maker juga gak masalah. Kalo soal ilmu sinematografi, banyak kok e-booknya di internet, minimal kalian taulah angle-angle kamera yang bagus, serta kaidah-kaidah pengambilan gambar yang baik itu kayak gimana. Kalo soal media cetak emang agak rumit, karena jujur gw juga gak tau banyak mengenai media yang satu ini. Tapi bisa dimulai dengan kalian mengirim foto ato pun artikel ke majalah-majalah sepeda lokal, ato kalo emang punya modal coba bikin sendiri aja, ini scene kita jadi kita yang pegang kendali, jangan tunggu orang lain untuk berbelas kasihan sama kita.
Yang kedua (yang menurut gw paling penting) adalah kita, ya gw, elo, dan hampir sebagian besar anak BMX. Kita lah yang menjadi penyebab kenapa industri BMX kurang berkembang. Sebelom kalian maki-maki gw ada baiknya kalian ingat-ingat lagi pelajaran ekonomi di smp ato sma. ada produsen, distributor, dan konsumen. Produsen BMX..? yang dari luar negeri banyak, cuman belom masuk ke Indonesia, lokal juga ada walaupun sedikit dan kecil. Distributor..?ada ato paling nggak bisa nebeng2 sama toko sepeda gede dan mtb, road, dll. Konsumen..?? ada tapi daya beli serta kemauan untuk membeli sangat kurang. Okay, kenapa toko-toko sepeda udah tinggal sedikit yang mau jualan parts BMX berkualitas dan lebih milih jualan mtb, roadbike, dll. Karena anak-anak BMX gak sebanyak anak mtb, roadbike, dll, udah gitu daya belinya kurang, pengennya parts bagus tapi begitu dikasih tau harganya teriak kemahalan, pengennya yang murah aja, akhirnya toko-toko sepeda itu cuman jual parts BMX dalam jumlah sedikit dan dengan kualitas barang yang sesuai dengan harganya (gw bukannya pengen bilang barang murah itu jelek, umumnya barang dengan kualitas bagus harganya juga relatif mahal). Begitu juga dengan brand-brand lokal baik parts maupun clothing dan apparel. Kehadiran mereka adalah untuk membantu kalian mendapatkan parts dengan harga yang cukup terjangkau, walaupun untuk beberapa parts tertentu seperti cassette hub harganya bisa di atas sejuta.
Menurut gw itu wajar. karena teknologi, bahan, serta craftmanship dalam membuat cassette hub itu gak sembarangan. Ditambah lagi dengan keadaan bahwa hampir semua parts lokal adalah hand made, wajar aja kalo harganya mahal.
Berkaitan dengan clothing dan apparel, gw masih sering liat anak BMX yang lebih seneng pake brand-brand lokal gak jelas ato pun baju abal-abal dari merk internasional, lebih seneng pake sepatu fake, palsu, kw ato apapun istilahnya ketimbang sepatu lokal yang kualitasnya dan desainnya gak kalah bagus dengan merk-merk terkenal. Kalo kalian gak mau beli dan pake produk lokal, gimana mereka mau berkembang...?? gimana mereka bisa menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas...?? dan yang terakhir, gimana mereka bisa mensponsori kalian-kalian yang maennya bagus..??
Jadi kesimpulannya gini, dalam scene BMX ada suatu simbiosis mutualisme antara rider dengan para pelaku industri BMX baik produsen maupun distributor. Rider butuh barang (sepeda, parts, clothing apparel, dll) yang berkualitas, produsen butuh rider untuk mengkonsumsi barang yang mereka bikin, keuntungan dari penjualannya selain buat biaya hidup mereka juga buat biaya riset dan pengembangan supaya produk mereka makin bagus dan sukur-sukur bisa mensponsori rider-rider lokal dan event-event BMX. Sedangkan distributor bisa mendapatkan keuntungan dari menyalurkan produk buatan produsen kepada konsumen alias rider, jika hubungan ini bisa jika banyak peminat suatu produk maka mereka gak akan sungkan-sungkan untuk mendatangkan barang-barang dari merk ternama yang berkualitas tinggi . Trus apa donk yang bisa gw lakukan sebagai rider..??
1. Beli produk BMX yang berkualitas, baik lokal maupun internasional.
2. Kalo kalian merasa harganya terlalu mahal, NABUNG...!! ato cari kerja sampingan, bule-bule di amrik sana kalo mau beli parts juga nabung dan kerja, masa kita gak bisa..??
3. Daripada kalian beli barang-barang palsu, kw ato apapun istilahnya, lebih baik kalian beli produk lokal. daripada lo pake Vans keren tapi begitu temen lo nanya "asli gak tuh..??" lo cuman bisa nunduk sambil bilang "enggak, kw...." mendingan pake brand lokal, kerennya sama dan lo bisa dengan bangga bilang "ini asli, buatan Indonesia"
4. Jangan terlalu pelit buat beli parts bagus walaupun harganya agak tinggi, yang make kan elo-elo juga. dan akan lebih awet ketimbang lo beli parts murahan yang sebulan pake ancur. Dan yang pasti kalian maen akan lebih pede kalo pake parts bagus
Gw bukannya pengen ngajarin kalian konsumtif tapi gw pengen kalian paham dan bisa mendukung para pelaku industri supaya mereka juga bisa ikut mendukung kalian dan scene BMX di Indonesia, cheers..!!! SRKM
1 fenomena lagi bro,... kardingan.
ReplyDeletebetul..nda boleh itu.
ReplyDeleteSalam!
ReplyDeletePerkenalkan, saya Retno dari PT Satu Visi Perkasa. Saat ini kami sedang mempersiapkan pembukaan sebuah acara dari Departemen Pendidikan Nasional, yang bernama Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2010. Salah satu isi acara tersebut adalah penampilan aksi olahraga dari siswa, mulai dari SD hingga SMA. Nah, kami ingin menampilkan aksi olahraga BMX oleh anak-anak sekolah. Namun kami menemui kendala. Olahraga BMX belum menjadi ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, sehingga kami belum mendapatkan pengisi acara untuk aksi BMX.
Kami ingin meminta bantuan dari Propaganda BMX, rekomendasi bikers yang masih sekolah, yang nantinya akan mengisi pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tersebut. Acara itu sendiri akan dilangsungkan pada bulan Juli 2010.
Kami sangat berharap Propaganda BMX dapat memberikan informasi tersebut. Atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih.
Regards,
Retno.
@Retno
ReplyDeletesebagian besar dari kami para ridernya sudah bekerja.kami tidak ada rekomendasi untuk rider yang masih sekolah.
terimakasih.
kita kurang spot atau bisa dibilang skatepark lah
ReplyDeletebiar kita bisa mainnya pol-polan ,
jadi bawaannya pgen beli barang yg bagus , ori , dan awet . yg pasti
@TSO
ReplyDeletespot ditiap kota cukup banyak bor.manfaatin aja ruang publik yang ada ataupun taman kota.semuanya sih tergantung gimana menyikapinya aja.untuk skatepark just make your own park.bikin obstacle sendiri aja seperti grind box,hand rail,banks.jangan tergantung sama pihak yang tidak ada hubungannya sama bmx.karena bmx harus disupport dan dihandle sama individu/rider bmxnya sendiri.
oke , makasih suport'a , go PROPOGANDA ! :D
ReplyDeletehihihihihi keren mas tulisannya, baru baca saya.
ReplyDeleteMantap bro!!!
ReplyDelete